Takabonerate; 'Kenampakan' Tuhan di Bawah Laut Selayar

Di antara gugusan pulau di bagian selatan Pulau Sulawesi, terdapat taman nasional Takabonerate yang menyimpan berjuta keindahan alam bawah laut di dalamnya. Kompleks pulau yang berada di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan itu memiliki surga bagi mereka yang ingin memanjakan mata. Keindahan yang bahkan membuat salah seorang teman berdecak kagum dan berkata "Jangan mati sebelum ke Takabonerate!". Wow!

***

Lelaki itu mengenakan kaus oblong merah dengan celana jeans biru yang agak kotor. Asap mengepul dari mulutnya yang sedari tadi duduk di depan kosku. Namanya Mul. Teman semasa SMA ku itu mengajakku mengunjungi kampung halamannya di Kabupaten Selayar. Kebetulan saat itu ia baru datang dari perantauannya di Yogyakarta. Ia bercerita bahwa di tanah kelahirannya itu terdapat Taman Nasional Takabonerate dengan panorama alam bawah laut yang sangat indah.

Taman laut di kampungnya itu memiliki kawasan atol terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia. Luasnya mencapai 220.000 hektare. Ia hanya kalah dengan Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Taman laut ini mempunyai sebaran terumbu karang hingga 500 km2.

Karang atol ketiga terbesar di dunia di Takabonerate
sumber : id.wikipedia.org
Saya pernah membaca, taman nasional Takabonerate ini pernah didaftarkan ke UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 2005 lalu. Di dalam kawasan pulau itu, terdapat biota bawah laut cantik yang dapat ditemui seperti beraneka ragam siput laut, penyu, karang berwarna-warni dan ribuan jenis ikan. Misalnya, ikan clown fish (ikan badut) atau biasa kita kenal dengan "ikan nemo". Pemandangan dari karang dan biota bawah laut di Takabonerate akan membuat pengunjungnya terkagum-kagum. "Pulau Selayar itu salah satu tempat yang bagus untuk menyelam (diving) atau snorkeling, bro," kata Mul.

Taman Nasional Takabonerate memiliki lima belas pulau. Beberapa pulau ada yang telah berubah menjadi tempat warga bermukim. Mungkin karena wilayah ini kaya akan sumber daya alam laut yang dapat memenuhi kebutuhan hidup para nelayan. Contohnya ayah temanku itu. Tapi, sekali lagi ia tegaskan padaku saat itu kawasan Takabonerate memang sangat bagus untuk menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya. Topografi kawasan sangat unik dan menarik. Atol yang ada terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam sehingga membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Di antara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Dan pada saat air surut terendah, terlihat jelas daratan kering dengan genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.

Menuju Takabonerate
Perjalanan saya bersama Mul menuju Kabupaten Kepulauan Selayar memakan waktu sekitar 9 jam dari Kota Makasar. Kami memulai melakukan perjalanan dengan menumpang mobil sewa menuju Pelabuhan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba. Meskipun, sebenarnya perjalanan ke Selayar bisa juga dengan memakai bus yang bisa kita temui di Terminal Mallengkeri.

Di sepanjang perjalanan, kami banyak disuguhi pemandangan menarik. Hamparan sawah di Gowa, di Takalar, petani garam yang bersuka cita memanen garam di Jeneponto, pantai di Bantaeng, hingga cantiknya pemandangan pantai pasir putih di Bulukumba. Waktu tempuh kami sekitar 5 jam kala itu. Perjalanan pun dilanjutkan dengan menaiki kapal feri ke Pelabuhan Pamatata selama 2 jam. Dilanjutkan ke Kota Benteng, ibukota Selayar selama 1,5 jam.

Bagi Anda yang tidak ingin repot juga bisa menggunakan jasa transportasi udara bisa langsung dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandar Udara H. Aroeppala Kepulauan Selayar. Namun, saya mesti ingatkan musim kunjungan yang paling bagus ke Takabonerate saat bulan April-Juni dan Oktober-Desember. Waktu itu, saya berkunjung ke sana bulan Mei 2012.

Untuk mencapai kompleks Taman Nasional Takabonerate kita harus melakukan perjalanan laut lagi selama 4-5 jam menuju Pulau Tinabo, salah satu pulau di kompleks taman laut Takabonerate yang merupakan salah satu spot terbaik untuk diving. Di sana terdapat resort bernama Tinabo Dive Center. Tapi sebelum menyelam, kita harus terlebih dulu melapor ke Kantor Balai Taman Nasional Takabonerate dan membayar tiket masuk. Saat itu, tarifnya Rp2.500 buat pengunjung domestik dan Rp20.000 untuk turis asing.

Dermaga Pulau Tinabo
sumber : tntakabonerate.com
Menemukan 'kenampakan' Tuhan
Datanglah saat yang paling saya tunggu-tunggu setelah tiba di Pulau Tinabo. Menyelam!. Kebetulan waktu itu saya diperkenalkan oleh Mul dengan temannya yang anggota komunitas divers di Selayar. Zul namanya. Ia juga turut membawa rombongan dari Kota Benteng yang ingin menikmati keindahan bawah laut di sana. Maka menyelamlah saya saat itu di beberapa spot diving andalan, seperti di spot soft coral, seputaran pulau Tinanja, pulau Tinabo kecil, pulau Rajuni, pulau Tarupa, dll.
Biota laut Takabonerate
sumber : achmadriyadi.wordpress.com
Dengan jarak pandang di bawah air sampai lebih dari 35 meter yang sangat bening, saya hampir-hampir terdiam terpesona saat diving. Maklum kala itu diving pertama saya. Soft coral yang subur dengan warna-warni ikan yang cantik. Saya juga sempat melihat anak hiu white tip, penyu, ikan napoleon, bumphead, beberapa ada yang juga melihat hiu abu-abu, baracuda dan banyak lagi berjenis-jenis ikan dalam jumlah banyak besar (schooling) seakan sedang bermain di sekitar kami.
Panorama alam bawah laut di Takabonerate
sumber : wisatasulawesi.com
Panorama ini betul-betul luar biasa. Semua keindahan alam bawah laut ada di sini. Cukup dengan menoleh sedikit saja, kita menemukan ikan-ikan kecil dan binatang laut lainnya. Apalagi jika melihat ikan-ikan yang ramai dalam jumlah yg banyak. Betul-betul surga bawah laut yg indah. Tidak hanya sampai di situ, kita juga kadang kali bertemu dengan lumba-lumba yang lucu. Kebetulan saat itu saya bertemu dengan kawanan lumba-lumba yang menari di tengah laut. Sungguh sempurna ciptaan Tuhan ini, Subhanallah..

Ikan 'nemo' di Takabonerate
sumber : cumilebay.com
Satu hal yang saya catat bahwa keindahan pantai, panorama alam bawah laut dan berbagai keunikan alam merupakan pesona Takabonerate yang menarik untuk dilihat. Dengan menjelajahi kesemuanya itu kita akan sadar betapa Tuhan menciptakan dunia ini dengan begitu sempurna. Bisa jadi, Takabonerate merupakan salah satu 'kenampakan' Tuhan yang indah dan yang mencintai keindahan di bawah laut Selayar. Maka tugas kitalah untuk menjaganya agar tetap indah!


**Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba menulis Takabonerate Island Expedition yang diadakan oleh  travelingcelebes.com bekerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel.


Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Saya adalah anak muda yang dinamis, memiliki semangat bergerak dan mempelopori perubahan. Yakin bahwa kelas pelajar memiliki kekuatan transformatif, saya pun berjuang dalam keluarga besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Makassar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.